Thursday, January 8, 2015

Masturbasi sebagai solusi atasi PMS?



Beberapa pertanyaan mampir di inbox Laman Facebook Apa Itu HIV dan AIDS yang mempertanyakan tentang masturbasi, termasuk pertanyaan apakah melakukan masturbasi bisa menyebabkan tertular penyakit menular seksual (PMS) termasuk HIV. Untuk itu artikel ini akan mencoba mengulas sedikit tentang masturbasi  yang diolah dari berbagai sumber sehingga ada pemahaman bagi pembaca tentang apa itu masturbasi dan bagaimana menyikapinya.


Masturbasi (istilah lainnya onani atau rancap) adalah perangsangan seksual yang sengaja dilakukan pada organ kelamin untuk memperoleh kenikmatan dan kepuasan seksual. Perangsangan ini dapat dilakukan tanpa alat bantu ataupun menggunakan suatu objek atau alat, atau kombinasi dari keduanya. Masturbasi merupakan suatu bentuk autoerotisisme yang paling umum, meskipun hal tersebut dapat pula dilakukan dengan bantuan orang lain secara bersama (Mutual Masturbation).

Pada sebuah penelitian terungkap bahwa 95% pria dan 89% wanita pernah melakukan masturbasi. Masturbasi merupakan tindakan seksual pertama yang dilakukan oleh sebagian besar pria dan wanita, meskipun lebih banyak wanita yang telah melakukan sanggama sebelum mereka pernah melakukan masturbasi. Sebagian besar pria yang melakukan masturbasi cenderung melakukannya lebih sering dibandingkan wanita, dan mereka cenderung selalu atau biasanya mengalami orgasme ketika bermasturbasi. Ini adalah perilaku seksual yang paling umum nomor dua setelah sanggama, bahkan masih saja ada yang melakukan masturbasi meskipun telah memiliki pasangan seksual tetap. Sebuah survei yang dilakukan oleh Kinsey pada tahun 2010, mencatat bahwa sebagian besar remaja berusia di bawah 18 tahun telah melakukan masturbasi. Tercatat, 80 persen remaja laki-laki dan 59 persen remaja perempuan telah melakukan masturbasi. Semakin beranjaknya usia, pengakuan ini meningkat. Melewati usia 18 tahun, 92 persen wanita mengakui telah melakukan masturbasi di usia muda.
Lukisan Wegener tentang Masturbasi pada wanita. Sumber: wikipedia

Seringkali setelah masa bayi, sebagian besar anak-anak kadangkala menemukan kenikmatan ketika organ genitalnya dirangsang, tetapi jangan dipahami perilaku ini sebagai "seksual" sebelum mereka memasuki masa remaja. Selama masa remaja, persentase mereka (baik laki-laki maupun perempuan) yang melakukan masturbasi meningkat dengan pesat, terutama pada pria. Sebagian besar orang terus melakukan masturbasi ketika mereka telah dewasa, dan banyak juga yang melakukannya sepanjang hidup mereka. Kaum wanita biasanya menggunakan alat untuk melakukan masturbasi, di antaranya menggunakan timun, terung, maupun alat-alat modern berupa vibrator dan dildo.

Cara masturbasi pada laki-laki dan perempuan umumnya dilakukan dengan cara menggosok atau mengelus-elus daerah kemaluan dengan telapak tangan atau jari, dan dimungkinkan juga menggesek-gesekkan kemaluan mereka pada objek seperti bantal. Organ tubuh lainnya juga dapat merasakan kenikmatan bermasturbasi dengan cara menyentuh, menggosok, atau mencubit puting atau organ tubuh lainnya yang peka rangsangan seksual. Laki-laki maupun perempuan terkadang menggunakan zat pelumas untuk mengintensifkan sensasi saat masturbasi. Membaca, melihat, mendengar, atau berfantasi hal-hal pornografi sering digunakan sebagai bumbu tambahan bermasturbasi. Sering kali orang akan mengingat kenangan dan fantasi selama masturbasi.

Hingga saat ini membicarakan tentang masturbasi masih menimbulkan pro-kontra. Ada yang mengatakan bahwa masturbasi itu perlu dilakukan dan menyehatkan namun tak sedikit yang mengangkat dampak buruk dari masturbasi sehingga melarang untuk melakukannya.
Bagi yang menyatakannya bermanfaat, maka pada wanita, manfaatnya antara lain:

  1. Kesehatan serviks, Jika anda pernah mendengar bahwa masturbasi bisa menurunkan risiko kanker prostat pada pria, maka hal yang sama juga berlaku pada wanita. Masturbasi yang dilakukan wanita diketahui berkaitan dengan kesehatan serviks. Ketika serviks membuka saat wanita mengalami orgasme, cairan serviks terdorong keluar. Dan ketika cairan tersebut melewati vagina, cairan tersebut mengeluarkan bakteri jahat yang bisa menyebabkan infeksi.
  2. Menurunkan stress, Manfaat lain dari masturbasi untuk wanita adalah bisa menurunkan stres dan ketegangan. Penelitian mengungkap bahwa orgasme bisa membuat tubuh mengeluarkan hormon yang ampuh menangkal depresi. Hal ini juga berlaku ketika wanita mengalami orgasme saat melakukan masturbasi.
  3. Menguatkan otot vagina, Masturbasi bisa membantu wanita menguatkan otot di daerah pelvis dan vagina. Hal ini karena ketika mengalami orgasme dan melakukan masturbasi, bagian uterus akan berkontraksi dan menguatkan otot di sekitar vagina.
  4. Tidur lebih nyenyak, Penelitian menunjukkan bahwa masturbasi juga bisa membantu mengatasi insomnia. Saat melakukan masturbasi, tubuh memproduksi hormon yang membuat seseorang merasa nyaman dan senang. Hormon ini muncul diikuti dengan hormon oxytocin yang bisa membantu agar Anda cepat terlelap. 
  5. Meningkatkan mood, Masturbasi dilakukan untuk menyenangkan diri sendiri. Dengan begitu, masturbasi bisa meningkatkan mood seseorang. Ketika mengalami orgasme saat masturbasi,tubuh mengeluarkan dopamin yang bisa membuat mood seseorang menjadi lebih baik.
Sedangkan bagi pria, masturbasi tidak hanya untuk memuaskan hasrat seksual saja, tapi juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Masturbasi yang sehat bisa mencegah kanker prostat dan tidak akan mengakibatkan gangguan mental seperti kecanduan seksual dengan pasangan atau gangguan seksual lainnya. Berikut ini manfaat masturbasi pada pria dewasa:

  1. Menyegarkan sperma. Dari hasil penelitian diketahui bahwa ejakulasi saat masturbasi bisa membantu menjaga kualitas sperma sebab sperma yang lama akan diganti dengan memproduksi sperma yang lebih segar. Artinya, sperma segar bisa meningkatkan kesuburan pria.
  2. Mengurangi stres. Menstimulasi tubuh dengan masturbasi bisa mengurangi stres. Saat bermasturbasi, hormon oksitosin dan dopamin akan terbentuk. Kondisi ini bisa menenangkan suasana hati dan membantu seseorang tidur lebih nyenyak.
  3. Mencegah penyakit menular. Masturbasi sering disebut sebagai praktek seksual yang paling aman. Meski tidak bersentuhan langsung dengan organ genital pasangan, namun pria masih bisa merasakan kepuasan dan tentunya risiko penularan penyakit seksual pun makin sedikit.
  4. Mengurangi kemungkinan kanker prostat. Hasil studi di Australia tahun 2003 menemukan bahwa pria yang mengalami ejakulasi lebih dari lima kali dalam seminggu berisiko lebih rendah terkena kanker prostat. Masturbasi ibaratnya seperti membilas sistem reproduksi pria dan mencegah berkembangnya sel-sel kanker.
  5. Sarana latihan seks. Masturbasi juga kerap digunakan sebagai kegiatan berlatih sebelum melakukan hubungan seks yang sebenarnya. Pada wanita, masturbasi bisa membantunya mengenali titik-titik sensitif yang kemudian bisa diberitahukan kepada suami.
Masturbasi sehat secara teratur bahkan bisa juga mencegah terjadinya ejakulasi dini dan bisa melatih kontrol emosi yang lebih baik.
Namun selain bermanfaat bagi kesehatan ternyata masturbasi juga bisa menyebabkan kecanduan sehingga bisa berdampak buruk sebagai berikut:

  1. Impotensi. Gangguan pada saraf parasimpatik bisa mempengaruhi kemampuan otak dalam merespons rangsang seksual. Akibatnya kemampuan ereksi melemah, bahkan dalam tingkat keparahan tertentu bisa menyebabkan impotensi yakni gangguan seksual yang menyebabkan penis tidak bisa berdiri sama sekali.
  2. Kebocoran katup air mani. Bukan hanya ereksi saja yang terpengaruh oleh kerusakan saraf, kemampuan saluran air mani untuk membuka dan menutup pada waktu yag tepat juga terganggu. Akibatnya sperma dan air mani tidak hanya keluar saat ereksi, lendir-lendir tersebut bisa juga keluar sewaktu-waktu seperti ingus sekalipun penis sedang dalam kondisi lemas.
  3. Kebotakan. Dampak lain dari ketidakseimbangan hormon yang terjadi jika terlalu sering masturbasi adalah kerontokan rambut. Jika tidak diatasi, lama-kelamaan akan memicu kebotakan atau penipisan rambut pada pria.
  4. Nyeri punggung dan selangkangan. Kontraksi otot saat mengalami orgasme bisa memicu nyeri otot, terutama di daerah punggung dan selangkangan. Bagi yang melakukannya dengan tangan kosong tanpa pelumas, rasa nyeri juga bisa menyerang penis karena gesekan yang terjadi bisa menyebabkan lecet-lecet.
  5. Rasa letih sepanjang hari. Setiap kali tubuhnya mengejang karena orgasme, pria akan kehilangan cukup banyak energi karena hampir semua otot akan mengalami kontraksi. Akibatnya jika terlalu sering, pria akan kehilangan gairah untuk beraktivitas dan cenderung akan merasa ngantuk sepanjang hari.

Namun berapa frekuensi masturbasi yang dianggap kecanduan masih juga menjadi bahan perdebatan. Ada yang mengatakan jika lebih dari 7 kali dalam seminggu sudah termasuk kecanduan, namun ada yang menganggap frekuensi tidak masalah selama tidak mempengaruhi kinerja dan hubungan sosial seseorang.
Lukisan masturbasi pria oleh Henri Avil. Sumber: wikipedia

Lalu, apakah masturbasi bisa mengurangi kejadian PMS? Jawabannya, ya, jika dilakukan sendiri (bukan mutual masturbation atau masturbasi bersama) dengan sehat. Salah satunya adalah dengan menjaga kebersihan diri dan alat yang akan digunakan. Bahkan ada beberapa negara yang menyarankan agar kaum remajanya melakukan masturbasi. Pada tahun 2009, pemerintah Inggris bersama dengan Uni Eropa mendorong kaum remaja untuk melakukan masturbasi setidaknya sekali setiap hari. Masturbasi tidak hanya dibenarkan secara kesehatan, tetapi juga disebut-sebut membantu mengurangi PMS dan mencegah kehamilan remaja.

Tapi tentunya, masih banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum melakukan masturbasi. Salah satunya terkait dengan pandangan agama yang anda anut. Tanyakan pada pemuka agama anda tentang pandangan agama anda tentang masturbasi. Tentu tidak nyaman, melakukan masturbasi jika masih diliputi beban rasa bersalah yang akhirnya akan merusak diri sendiri. Selain itu, coba dipikirkan kembali, adakah kegiatan lain yang lebih menarik dan lebih bermanfaat untuk dilakukan selain masturbasi? 

Hmm… semuanya kembali pada diri kita masing-masing. Kalau merasa nyaman, ya silahkan, namun kalau tidak merasa nyaman, sebaiknya jangan melakukan masturbasi karena dampak masturbasi yang sehat hanya akan tercapai jika dilakukan dengan perasaan nyaman.

Bacaan:

1 comment:

Unknown said...

Semua memang kembali ke diri kita masing-masing... lanjut...