Tuesday, June 25, 2013

Merokok lebih berbahaya dari HIV?

Pembaca blog Apa Itu HIV dan AIDS, menyimak judul di atas pasti banyak yang tidak setuju, mungkin banyak juga yang setuju. Apalagi setelah membaca puisi berjudul "Tuhan Sembilan Senti" karangan Taufik Ismail di bawah ini:



Tuhan Sembilan Senti

Oleh : Taufiq Ismail

Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok,

Di sawah petani merokok,
di pabrik pekerja merokok,
di kantor pegawai merokok,
di kabinet menteri merokok,
di reses parlemen anggota DPR merokok,

di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok,
hansip-bintara-perwira nongkrong merokok,
di perkebunan pemetik buah kopi merokok,
di perahu nelayan penjaring ikan merokok,
di pabrik petasan pemilik modalnya merokok,
di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok,

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na’im
sangat ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok,

Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok,
di ruang kepala sekolah ada guru merokok,
di kampus mahasiswa merokok,
di ruang kuliah dosen merokok,
di rapat POMG orang tua murid merokok,
di perpustakaan kecamatan ada siswa bertanya
apakah ada buku tuntunan cara merokok,

Di angkot Kijang penumpang merokok,
di bis kota sumpek yang berdiri yang duduk
orang bertanding merokok,
di loket penjualan karcis orang merokok,
di kereta api penuh sesak orang festival merokok,
di kapal penyeberangan antar pulau penumpang merokok,
di andong Yogya kusirnya merokok,
sampai kabarnya kuda andong minta diajari pula merokok,

Negeri kita ini sungguh nirwana
kayangan para dewa-dewa bagi perokok,
tapi tempat cobaan sangat berat
bagi orang yang tak merokok,

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
diam-diam menguasai kita,

Di pasar orang merokok,
di warung Tegal pengunjung merokok,
di restoran di toko buku orang merokok,
di kafe di diskotik para pengunjung merokok,

Bercakap-cakap kita jarak setengah meter
tak tertahankan asap rokok,
bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun
menderita di kamar tidur
ketika melayani para suami yang bau mulut
dan hidungnya mirip asbak rokok,

Duduk kita di tepi tempat tidur ketika dua orang bergumul
saling menularkan HIV-AIDS sesamanya,
tapi kita tidak ketularan penyakitnya.
Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknya
mengepulkan asap rokok di kantor atau di stopan bus,
kita ketularan penyakitnya.
Nikotin lebih jahat penularannya
ketimbang HIV-AIDS,

Indonesia adalah sorga kultur pengembangbiakan nikotin paling subur di dunia,
dan kita yang tak langsung menghirup sekali pun asap tembakau itu,
Bisa ketularan kena,

Di puskesmas pedesaan orang kampung merokok,
di apotik yang antri obat merokok,
di panti pijat tamu-tamu disilahkan merokok,
di ruang tunggu dokter pasien merokok,
dan ada juga dokter-dokter merokok,

Istirahat main tenis orang merokok,
di pinggir lapangan voli orang merokok,
menyandang raket badminton orang merokok,
pemain bola PSSI sembunyi-sembunyi merokok,
panitia pertandingan balap mobil,
pertandingan bulutangkis,
turnamen sepakbola
mengemis-ngemis mencium kaki sponsor perusahaan rokok,

Di kamar kecil 12 meter kubik,
sambil ‘ek-’ek orang goblok merokok,
di dalam lift gedung 15 tingkat
dengan tak acuh orang goblok merokok,
di ruang sidang ber-AC penuh,
dengan cueknya,
pakai dasi,
orang-orang goblok merokok,

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na’im
sangat ramah bagi orang perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup
bagi orang yang tak merokok,

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
diam-diam menguasai kita,

Di sebuah ruang sidang ber-AC penuh,
duduk sejumlah ulama terhormat merujuk
kitab kuning dan mempersiapkan sejumlah fatwa.
Mereka ulama ahli hisap.
Haasaba, yuhaasibu, hisaaban.
Bukan ahli hisab ilmu falak,
tapi ahli hisap rokok.
Di antara jari telunjuk dan jari tengah mereka
terselip berhala-berhala kecil,
sembilan senti panjangnya,
putih warnanya,
ke mana-mana dibawa dengan setia,
satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya,

Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang,
tampak kebanyakan mereka
memegang rokok dengan tangan kanan,
cuma sedikit yang memegang dengan tangan kiri.
Inikah gerangan pertanda
yang terbanyak kelompok ashabul yamiin
dan yang sedikit golongan ashabus syimaal?

Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh itu.
Mamnu’ut tadkhiin, ya ustadz.
Laa tasyrabud dukhaan, ya ustadz.
Kyai, ini ruangan ber-AC penuh.
Haadzihi al ghurfati malii’atun bi mukayyafi al hawwa’i.
Kalau tak tahan,
Di luar itu sajalah merokok.
Laa taqtuluu anfusakum.

Min fadhlik, ya ustadz.
25 penyakit ada dalam khamr.
Khamr diharamkan.
15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi).
Daging khinzir diharamkan.
4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok.
Patutnya rokok diapakan?

Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz.
Wa yuharrimu ‘alayhimul khabaaith.
Mohon ini direnungkan tenang-tenang,
karena pada zaman Rasulullah dahulu,
sudah ada alkohol,
sudah ada babi,
tapi belum ada rokok.

Jadi ini PR untuk para ulama.
Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok,
Lantas hukumnya jadi dimakruh-makruhkan,
jangan,

Para ulama ahli hisap itu terkejut mendengar perbandingan ini.
Banyak yang diam-diam membunuh tuhan-tuhan kecil yang kepalanya berapi itu,
yaitu ujung rokok mereka.
Kini mereka berfikir.
Biarkan mereka berfikir.
Asap rokok di ruangan ber-AC itu makin pengap,
dan ada yang mulai terbatuk-batuk,

Pada saat sajak ini dibacakan malam hari ini,
sejak tadi pagi sudah 120 orang di Indonesia mati karena penyakit rokok.
Korban penyakit rokok lebih dahsyat ketimbang korban kecelakaan lalu lintas,
lebih gawat ketimbang bencana banjir,
gempa bumi dan longsor,
cuma setingkat di bawah korban narkoba,

Pada saat sajak ini dibacakan,
berhala-berhala kecil itu sangat berkuasa di negara kita,
jutaan jumlahnya,
bersembunyi di dalam kantong baju dan celana,
dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna,
diiklankan dengan Tuhan Sembilan Senti

Bahaya merokok
Menarik ya... Saya pribadi nggak mau berkomentar banyak. Yang jelas ada banyak zat kimia berbahaya di dalam sebatang rokok.

Jadi gimana? Buat keputusan sekarang... atau teruskan sajalah..sambil kurangi sedikit...sedikit...
 
Sumber puisi: Milis FKM UI

Tuesday, June 18, 2013

Kenali IMS - Hepatitis

Pembaca blog Apa Itu HIV dan AIDS, topik Kenali IMS kita kali ini akan menyoal tentang Hepatitis. Mungkin banyak yang sudah tahu namun masih banyak juga yang belum tahu. Secara garis besar Hepatitis masuk dalam Penyakit Menular Seksual karena ada beberapa jenisnya yang ditularkan melalui hubungan seksual. Lebih lengkapnya kita lihat saja dalam paparan di bawah.


Apa itu Hepatitis? Gejala, Penyebab, dan Penanganannya

Kata Hepatitis berasal dari kata dalam bahasa Yunani Kuno “hepar” (akar katanya “hepat”) yang berarti hati dan bahasa Latin “itis” yang berarti pembengkakan. Hepatitis berarti perlukaan pada hati yang diikuti dengan pembengkakan pada sel-sel hati.

Hati dan kelengkapannya (Sumber: www.newcastlesurgery.com)
Apa sih hati itu?
Hati (liver) adalah kelenjar terbesar dalam tubuh manusia. Beratnya sekitar 1,36 kilogram. Berwarna merah kecoklatan dan terbagi atas 4 lobus besar dengan masing-masing ukuran lobus yang berbeda dalam ukuran dan panjangnya. Hati juga merupakan organ dalam terbesar. Perlu diketahui bahwa organ terbesar pada tubuh manusia adalah kulit. Terletak di bawah diafragma di sebelah kanan perut, hati mempunyai arteri hepatica dan vena portal yang berfungsi besar dalam peredaran darah di tubuh manusia. Vena portal mengangkut darah yang mengandung sari-sari makanan dari usus sementara arteri hepatica menyalurkan darah kaya oksigen dari aorta. Empat lobus besar tersebut terbagi-bagi lagi menjadi ribuan lobus dengan masing-masing lobus terdiri atas banyak sel hati. Sel hati adalah sel dasar untuk keperluan metabolik dari hati.
Hati mempunyai banyak fungsi, antara lain:

  1. Detoksifikasi (menyaring bahan-bahan berbahaya dari dalam darah seperti misalnya alkohol) 
  2. Tempat penyimpanan vitamin (Vit A, D, K, dan B12) dan mineral
  3. Sintesa Protein (membuat beberapa asam amino – bahan dasar dari protein) 
  4. Produksi beberapa bahan biokimia yang dibuuthkan untuk proses pencernaan seperti misalnya empedu. 
  5. Menjaga kadar glukosa dalam darah 
  6. Memproduksi80% dari kolesterol dalam tubuh kita
  7. Tempat penyimpanan glycogen. Glikogen adalah hasil konversi dari glukosa. Kelebihan glukosa biasanya disimpan dalam bentuk glikogen di hati.
  8. Menghancurkan sel-sel darah merah yang rusak.
  9. Mensintesa protein plasma.
  10. Memproduksi beberapa hormone
  11. Memproduksi urea (bahan utama urin)

Hepatitis dapat sembuh sendiri tanpa konsekuensi fatal, atau bisa juga berlanjut menjadi jaringan parut di hati. Hepatitis akut dapat berlangsung 6 bulan sementara hepatitis kronik bisa berlangsung lebih lama.

Kebanyakan kerusakan hati disebabkan oleh 3 jenis virus hepatitis, yang disebut hepatitis A, B dan C. Namun, hepatitis juga bisa disebabkan oleh alkohol dan beberapa racun lainnya dan infeksi, serta dari proses autoimun kita sendiri (tubuh menyerang diri sendiri).
Sekitar 250 juta orang di dunia diperkirakan akan terpengaruh oleh hepatitis C, sedangkan 300 juta orang diperkirakan akan menjadi pembawa hepatitis B. Tidak semua bentuk hepatitis itu menular. Alkohol, obat-obatan, dan bahan kimia mungkin buruk bagi hati dan menyebabkan peradangan. Ada juga orang yang mungkin memiliki masalah genetik, gangguan metabolisme, atau cedera terkait kekebalan tubuh. Obesitas bisa menjadi penyebab kerusakan hati yang dapat menyebabkan peradangan. Ini dikenal sebagai hepatitis yang tidak menular, karena mereka tidak dapat menularkannya  dari orang-ke-orang.

Berapa banyak jenis hepatitis yang ada?
Ada lima jenis utama hepatitis yang disebabkan oleh virus yaitu hepatitis A, B, C, D, dan E - ditambah jenis X dan G.

Hepatitis A - disebabkan oleh makan makanan atau air yang terinfeksi, makan makanan atau minum air yang terinfeksi virus yang disebut HAV (Hepatitis Virus A), dan atau kontak anal-oral saat berhubungan seks juga bisa menjadi penyebabnya. Hampir semua orang yang terkena Hepatitis A dapat sembuh total.  Hepatitis A tidak menyebabkan penyakit kronis.

Hepatitis B - adalah PMS (penyakit menular seksual). Hal ini disebabkan oleh virus HBV (Hepatitis B Virus) yang ditularkan melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, air mani, dan beberapa cairan tubuh lainnya. Anda bisa tertular Hepatitis B jika: Berhubungan seks dengan orang yang terinfeksi (seks tanpa proteksi berarti seks tanpa menggunakan kondom), menggunakan jarum suntik yang sebelumnya digunakan oleh orang yang terinfeksi (paling sering terjadi pada pecandu narkoba dan orang yang menggunakan steroid dengan metode suntik), tertusuk jarum yang tidak steril, ini mungkin terjadi ketika mentato, atau tanpa sengaja tertusuk. Orang-orang yang bekerja dalam sektor kesehatan rentan terinfeksi dengan cara tak sengaja ini. Selain itu, berbagi barang pribadi, seperti sikat gigi atau pisau cukur dengan orang yang terinfeksi juga bisa menyebabkan tertularnya Hepatitis B.
Seorang bayi dapat terinfeksi melalui air susu ibunya jika dia terinfeksi. Bisa juga terinfeksi akibat digigit oleh seseorang yang terinfeksi. Hati dari orang yang terinfeksi Hepatitis B membengkak. Pasien dapat menderita kerusakan hati yang parah akibat infeksi, hingga mengakibatkan kanker. Untuk beberapa pasien hepatitis menjadi kronis (sangat jangka panjang atau seumur hidup). Darah yang disumbangkan biasanya selalu diuji untuk Hepatitis B.

Gambar ilustrasi virus Hepatitis B (Sumber: en.wikipedia.org)
Hepatitis C - Hepatitis C biasanya menular melalui kontak langsung dengan darah orang yang memiliki penyakit. Hal ini disebabkan oleh virus HCV (Hepatitis C Virus). Hati bisa membengkak dan menjadi rusak. Pada hepatitis C, tidak seperti hepatitis B, risiko kanker hati hanya meningkat pada orang dengan sirosis dan hanya 20% dari pasien hepatitis C yang mendapatkan sirosis. Tinja tidak pernah merupakan rute penularan pada hepatitis C. Biasanya darah yang disumbangkan juga diuji untuk Hepatitis C.

Beberapa penyebab Hepatitis C (Sumber: www.signsofliverdamage.blogspot.com)
Penyalahgunaan anestesi dapat menyebabkan penularan hepatitis B dan virus hepatitis C, para peneliti melaporkan dalam jurnal Gastroenterology. Penyebab infeksi cenderung dari kontaminasi anestesi, dan dan bukan kontaminasi endoskopi. Para ahli mengatakan bahwa upaya lebih lanjut diperlukan untuk lebih mendidik masyarakat kesehatan tentang pentingnya teknik steril ketat saat menggunakan beberapa jenis anestesi.

Hepatitis D - hanya orang yang sudah terinfeksi Hepatitis B dapat terinfeksi Hepatitis D. Hal ini disebabkan oleh virus HDV (Hepatitis D Virus). Infeksi adalah melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, hubungan seks tanpa kondom, dan perforasi kulit dengan jarum yang terinfeksi. Hati dari seseorang dengan Hepatitis D membengkak.

Hepatitis E - seseorang dapat terinfeksi dengan meminum air yang mengandung HEV (Hepatitis E Virus). Hati membengkak tetapi tidak ada konsekuensi jangka panjang. Infeksi juga dimungkinkan melalui anal-oral seks.

Hepatitis X - jika hepatitis yang tidak dapat dikaitkan dengan virus hepatitis A, B, C, D, atau E, hal itu disebut Hepatitis X. Dengan kata lain, hepatitis virus yang tidak diketahui.

Hepatitis G - ini adalah jenis hepatitis yang disebabkan oleh virus Hepatitis G (HGV). Biasanya tidak ada gejala. Ketika ada gejala maka biasanya sangat ringan.

Apa saja tanda dan gejala hepatitis?
Biasanya sebagian besar merasakan gejala ringan atau bahkan tanpa gejala. Yang penting diingat adalah, orang yang telah terinfeksi berpotensi menularkan ke orang lain. Ketika gejala muncul biasanya itu sudah 15 hingga 180 hari setelah orang itu terinfeksi.

Fase akut hepatitis – gejala
Tahap awal hepatitis disebut fase akut. Gejala-gejalanya seperti flu ringan, dan mungkin termasuk:
diare, kelelahan, kehilangan nafsu makan, demam ringan, otot atau nyeri sendi, mual, sakit perut
muntah, sedikit, berat badan menurun. Fase akut biasanya tidak berbahaya, kecuali berkembang menjadi fulminan atau progresivitasnya cepat, yang dapat menyebabkan kematian.

Ketika kondisi pasien makin memburuk, maka gejala-gejala ini mungkin terlihat:
Masalah sirkulasi (hanya hepatitis toksik/ akibat induksi obat), urin gelap, Pusing (hanya racun / obat-induced hepatitis), Mengantuk (hanya racun/ hepatitis akibat induksi obat), Pembesaran limpa (hanya hepatitis yang alkoholik), Sakit kepala (hanya racun/ hepatitis induksi obat), Gatal-gatal, kulit gatal, Tinja berwarna terang, tinja mungkin berisi nanah, Kulit kuning, putih mata, lidah (jaundice). Hasil pasien setelah fase akut tergantung pada berbagai faktor, terutama apa jenis hepatitis-nya.

Pengobatan untuk hepatitis
Hepatitis A - Tidak ada pengobatan khusus untuk hepatitis A. Dokter akan menyarankan pasien untuk menjauhkan diri dari alkohol dan obat-obatan selama pemulihan. Sebagian besar pasien dengan Hepatitis A akan sembuh spontan.

Hepatitis B - Seorang pasien dengan Hepatitis B perlu beristirahat. Dia akan membutuhkan diet yang tinggi protein dan karbohidrat - ini adalah untuk memperbaiki sel-sel hati yang rusak, serta untuk melindungi hati. Jika hal ini tidak cukup, dokter mungkin meresepkan interferon. Interferon adalah agen antivirus.

Hepatitis C - Seorang pasien dengan Hepatitis C biasanya akan diberi resep pegylated interferon dan ribavirin.

Pasien dengan hepatitis C kronis yang menerima pengobatan HCV standar dapat mengambil manfaat secara signifikan dengan mengambil suplemen vitamin B12, para peneliti melaporkan dalam jurnal Gut. Para penulis menjelaskan bahwa dengan menambahkan vitamin B12 pengobatan standar, kemampuan tubuh untuk melawan virus sangat meningkat. Menurut hasil penelitian mereka, pasien yang sulit untuk mengobati secara efektif manfaat baik terutama.

Pengobatan interferon untuk hepatitis C akhirnya dapat dibuat, peneliti melaporkan dalam NEJM (New England Journal of Medicine). Dalam uji klinis, sofosbuvir berhasil dalam mengobati infeksi Hepatitis C. Sofosbuvir adalah inhibitor nukleotida oral polimerase HCV.

Salah satu contoh poster pencegahan Hepatitis C (Sumber: gagsbay.com)
Hepatitis D atau E - Sejauh ini, tidak ada pengobatan yang efektif baik untuk Hepatitis D atau E.

Hepatitis Non-Viral - Jika pasien memiliki hepatitis non-virus, dokter perlu untuk menghilangkan zat berbahaya. Ini akan memerah keluar dari perut oleh hiperventilasi atau induksi muntah. Pasien dengan obat-induced hepatitis mungkin diresepkan kortikosteroid.

Bagaimana mencegah hepatitis
Bagaimana mencegah Hepatitis A:

  1. Cuci tangan dengan sabun setelah pergi ke toilet 
  2. Hanya mengkonsumsi makanan yang baru saja dimasak
  3. Hanya minum air botol kemasan, atau air matang jika Anda yakin pada sanitasi lokal
  4. Hanya makan buah-buahan yang dapat dikuupas jika Anda berada di suatu tempat di mana sanitasi tidak dapat diandalkan
  5. Hanya makan sayuran mentah jika Anda yakin mereka telah dibersihkan/ didesinfeksi secara menyeluruh
  6. Dapatkan vaksin untuk Hepatitis A jika Anda bepergian ke tempat-tempat di mana hepatitis mungkin endemic.

Bagaimana mencegah Hepatitis B:

  1. Beritahu pasangan jika Anda carrier atau mencoba untuk mencari tahu apakah dia juga pembawa/ carrier
  2. Mempraktekkan seks aman    
  3. Hanya menggunakan jarum suntik bersih yang belum digunakan oleh orang lain       
  4. Jangan berbagi sikat gigi, pisau cukur, atau instrumen manikur 
  5. Melakukan serangkaian vaksinasi Hepatitis B jika Anda beresiko
  6. Bila tidak memungkinkan menggunakan alat baru ada baiknya disterilkan semua peralatan yang memperforasi kulit (tato, akupunktur, dll)

Bagaimana mencegah Hepatitis C:

  1. Jika Anda terinfeksi jangan biarkan orang lain berbagi sikat gigi, pisau cukur, peralatan manikur
  2. Jika Anda terinfeksi tutupi luka terbuka anda 
  3. Jangan berbagi jarum, sikat gigi, atau peralatan manicure
  4. Jika kulit Anda terpaksa diperforasi maka gunakan peralatan yang anda yakin telah disterilkan (tato, dll)  
  5.  Tinggalkan alcohol     
  6. Jangan berbagi peralatan obat
Bagaimana mencegah Hepatitis D:
Gunakan pedoman yang sama seperti untuk Hepatitis B. Hanya orang yang terinfeksi Hepatitis B dapat terinfeksi Hepatitis D.

Bagaimana mencegah Hepatitis E:
Lakukan hal yang sama seperti yang Anda lakukan untuk melindungi diri dari infeksi Hepatitis A.

Bagaimana mencegah Hepatitis yang diinduksi/ disebabkan alcohol:
Kurangi dosis alkohol, atau jauhkan diri dari mengkonsumsi alcohol

Cara mencegah Hepatitis akibat induksi obat:
Pastikan Anda tahu tentang isi obat tersebut. Apakah ada bahan mematikan. Ingat, semua bahan kimia itu berbahaya. Jika menggunakan obat semprot, pastikan semprotan tidak langsung menuju pada Anda. Gunakan alat proteksi diri jika terpaksa atau memang dibutuhkan.

Bacaan:
Beberapa text book