Tuesday, March 26, 2013

Mitos atau Fakta?



www.drawingsecretsrevealed.com

Ada banyak informasi salah yang beredar di masyarakat tentang seks, kesehatan seksual, dan Infeksi Menular Seksual (IMS). Mungkin anda pernah mendengar salah satunya, seperti, anda bisa terkena/ tertular IMS dari dudukan toilet. Atau pernyataan-pernyataan lain yang anda ragukan kebenarannya. Jika demikian, di bawah ini adalah beberapa contoh pernyataan-pernyataan yang bisa diketahui apakah hanya mitos atau benar-benar fakta. Jika anda belum menemukan pernyataan yang sering anda temui, silahkan menuliskannya dalam kolom komentar. Kami akan berupaya mencari jawaban untuk kebingungan anda. Setiap pernyataan yang anda kirimkan akan kami posting atau tambahkan, sehingga jika ada orang lain yang mungkin punya keraguan sama dengan anda, bisa langsung mendapatkan informasinya.

Tentang Penularan IMS
Pernyataan: Seseorang bisa tertular IMS dari dudukan toilet!
MITOS! Anda hanya bisa tertular IMS melalui hubungan seksual (secara vaginal, oral atau anal) atau dari kontak kulit dengan kulit. Bukan dari dudukan toilet.

Pernyataan: HIV dan atau IMS bisa ditularkan lewat tato atau body piercing!
FAKTA! Ada resiko tertularnya HIV atau penyakit lain yang menular lewat darah (seperti Hepatitis B atau C) jika instrument yang digunakan dalam mentato atau melakukan piercing tidak disterilisasi dengan benar sebelum digunakan oleh klien yang berbeda. Setiap alat yang digunakan untuk piercing atau memotong kulit harusnya digunakan sekali saja dan sesudah itu dibuang. Tanyakan dengan jelas pada orang yang melakukan proses tato atau piercing tentang keamanan alat-alat yang mereka gunakan. Jika mereka tidak bisa menjelaskan dengan baik mengenai prosedur sterilisasi alat-alat mereka, sebaiknya jangan ditato atau dipiercing di tempat itu.

Pernyataan: IMS tak mungkin tertular lewat hubungan seks oral (oral sex)!
MITOS! Selama berlangsungnya hubungan seks secara oral, anda tetap bisa menularkan IMS yang anda miliki ke pasangan anda dan demikian juga anda bisa terkena IMS yang pasangan anda miliki. Memang tidak semua IMS dapat ditularkan secara oral, tapi ada beberapa IMS seperti Herpes yang ditularkan baik secara oral maupun genital.

Pernyataan: Tak mungkin tertular IMS jika partner seks masih perjaka atau perawan!
MITOS! Ini sebenarnya tergantung dari bagaimana pasangan anda mendefinisikan keperjakaan atau keperawanan. Bisa saja dia sudah tertular IMS karena melakukan hubungan seks secara oral namun tetap saja menyatakan bahwa dirinya masih perjaka/ perawan dengan alasan tidak melakukan hubungan seks vaginal. Juga, jangan lupa, ada beberapa IMS yang ditularkan lewat kontak kulit ke kulit seperti Herpes dan HPV (Kutil Kelamin) walaupun jika tidak terjadi penetrasi (penis masuk dalam vagina). Penting untuk mendiskusikan dengan pasangan anda mengenai riwayat seksualnya dan selalu mempraktekkan hubungan seks yang aman.

Tentang Kehamilan

Pernyataan: Cara terbaik menghindari kehamilan adalah dengan menggunakan kondom!
MITOS! Cara terbaik untuk menghindari kehamilan adalah tidak melakukan hubungan seks sama sekali (abstinens). Abstinens (tidak melakukan hubungan seks dengan cara apapun) adalah satu-satunya cara yang 100% efektif dari segala cara untuk mengontrol kehamilan. Jika abstinens tidak menjadi pilihan, menggunakan kondom dengan kombinasi penggunaan kontrasepsi hormonal merupakan pilihan kedua terbaik. Contohnya: menggunakan kondom sambil menggunakan pil pengontrol kehamilan.

Pernyataan: Tidak mungkin hamil kalau sedang menstruasi melakukan hubungan seks!
FAKTA! Memang sangat jarang terjadi ketika hubungan seks yang dilakukan saat menstruasi bisa berbuah kehamilan. Tapi, kehamilan tetap bisa terjadi karena siklus menstruasi tetap tidak bisa memperkirakan kapan terjadinya ovulasi (sel telur dilepaskan). Sel telur harus ada lebih dahulu untuk dibuahi oleh sel sperma sebagai syarat terjadinya konsepsi.
Selain itu, karena sel sperma bisa bertahan dalam uterus selama 5 hari, jika tubuh anda selama kurun waktu 5 hari tersebut melepaskan sel telur maka kemungkinan kehamilan tetap ada. Oleh karena siklus menstruasi tidak bisa menjamin kapan sel telur dilepaskan, maka sangat penting jika ingin menghindari kehamilan tetap menggunakan alat kontrasepsi.

Pernyataan: Kencing/ pipis dan atau mencuci alat kelamin (douching) setelah berhubungan seks membantu mencegah kehamilan!
MITOS! Ketika seorang laki-laki ejakulasi, sel sperma berenang melalui vagina menuju serviks, dan kemudian ke uterus. Urin (kencing) dilepaskan dari uretra, bukan dari bukaan vagina, jadi tidak ada kontak dengan sel sperma. Mencuci dan membasuh tidak akan mencegah kehamilan oleh karena tidak sebanding dengan kecepatan semen berenang ke dalam serviks dan fakta bahwa air tidak akan mampu mencapai uterus. Kenyataannya, membasuh justru bisa mempercepat perjalanan sel sperma lebih masuk lagi ke dalam vagina. Membasuh juga akan mempengaruhi derajat keasaman dalam vagina sehingga terjadi tidak sebandingnya jumlah bakteri dalam vagina yang bisa menyebabkan anda lebih beresiko terkena infeksi vagina.

Pernyataan: Seorang perempuan tak mungkin hamil saat berhubungan seks pertama kali!
MITOS! Tidak ada pengaruh apakah itu hubungan seks pertama kali atau ke sekian kali – tetap saja kemungkinan hamilnya sama. Abstinens adalah cara terbaik untuk menghindari kehamilan, tapi jika anda tetap memutuskan untuk berhubungan seks maka penggunaan kondom dan alat kontrasepsi lainnya bisa membantu menghindari kehamilan.

Tentang Hubungan Seks and Tubuh Anda

Pernyataan: Kondom bisa dipakai lebih dari sekali jika dicuci dengan baik!
MITOS! Kondom seharusnya tak pernah digunakan lebih dari sekali dalam situasi apapun.

Pernyataan: Baby oil, vaselin, dan pelumas berbahan dasar minyak aman digunakan bersama kondom lateks!
MITOS! Pelumas berbahan dasar minyak akan merusak kondom lateks dan mengakibatkan masuknya penyebab IMS. Lebih bagus menggunakan pelumas berbahan dasar air seperti K-Y Jelly, dan merek lainnya. Air ludah (saliva) atau bahkan air biasa jauh lebih baik digunakan bersama-sama kondom lateks.

Pernyataan: Kebanyakan perempuan hanya orgasme lewat hubungan seks vaginal!
MITOS! Hanya 30% perempuan meraih orgasme dengan hanya hubungan seks secara vaginal. 70% lainnya membutuhkan stimulasi manual maupun oral untuk meraih orgasme.

Pernyataan: Ukuran rata-rata penis ereksi adalah 5 – 6 inchi (12,7 – 15,4 cm)!
FAKTA! Menurut Institut Kinsey, ukuran rata-rata penis ereksi (keras) di antara laki-laki di Amerika adalah 5 – 6 inchi (12,7 – 15,4 cm), dan rata-rata ukuran saat tidak ereksi (lunak) adalah antara 1 – 4 inchi (2,54 – 10,16 cm). Ukuran rata-rata penis pria Indonesia masuk dalam urutan terkecil, yaitu 9,66 - 11,66 cm. Ukuran ini sama dengan negara tetangga kita, mulai dari Malaysia, Jepang, China bahkan India. Lebih lengkapnya klik di sini.

Pernyataan: Perempuan tak pernah melakukan masturbasi!
MITOS! Perempuan pada kenyataannya sama dengan laki-laki dalam keingintahuannya akan tubuhnya dan melakukan masturbasi. Namun, secara rata-rata laki-laki lebih banyak melaporkan bahwa mereka melakukan mastrubasi ketimbang perempuan.

Pernyataan: “Bola Biru/ blue balls” adalah suatu kondisi medis!
FAKTA! Istilah yang benar untuk “blue balls” adalah vasokongesti. Peristiwa ini terjadi jika seorang laki-laki berada para situasi terangsang dimana darah berkumpul di daerah testis dan prostat namun tidak mengalami ejakulasi. Biasanya disertai dengan rasa kram dan tidak enak di daerah selangkangan. Walau situasi ini tidak nyaman untuk laki-laki, ini bukanlah alasan untuk memaksa pasangan berhubungan seks. Ada dua cara untuk menghilangkan “masalah” ini. Pertama, dibiarkan saja karena dengan berlalunya perasaan terangsang maka tubuh akan berupaya mengembalikan situasi kembali normal, Kedua, melakukan masturbasi hingga ejakulasi. Perlu diperhatikan bahwa perempuan juga bisa mengalami ketidaknyamanan yang sama saat dalam situasi terangsang dan tidak mengalami orgasme.

Tentang Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transeksual
 
Pernyataan: Hubungan seks anal hanya dilakukan oleh kaum gay!
MITOS! Kenyataan membuktikan bahwa hubungan seks anal juga dilakukan oleh kaum non gay. Aktifitas seksual ini tidak ada hubungan dengan orientasi seksual seseorang.

Pernyataan: Gampang saja mengetahui jika seseorang itu gay atau tidak!
MITOS! Di Amerika ada istilah “gaydar” atau “penampilan ala gay”, namun walau demikian tetap saja tidak semudah itu untuk mengetahui seseorang itu gay atau tidak. Tidak ada seseorang yang bisa langsung menyimpulkan apakah orang itu gay atau tidak hanya melalui penampilan, cara bicara, atau gaya sehari-harinya.

Pernyataan: Semua lesbian itu pasti maskulin!
MITOS! Orientasi seksual tidak ada hubungannya dengan karakter kepribadian, gender, ataupun cara seseorang mengekspresikan dirinya.

Sumber bacaan:

No comments: