Beberapa pertanyaan mampir di inbox Laman Facebook Apa Itu HIV dan AIDS yang mempertanyakan tentang masturbasi, termasuk pertanyaan apakah
melakukan masturbasi bisa menyebabkan tertular penyakit menular seksual (PMS)
termasuk HIV. Untuk itu artikel ini akan mencoba mengulas sedikit tentang
masturbasi yang diolah dari berbagai
sumber sehingga ada pemahaman bagi pembaca tentang apa itu masturbasi dan
bagaimana menyikapinya.
Masturbasi (istilah lainnya onani atau rancap) adalah
perangsangan seksual yang sengaja dilakukan pada organ kelamin untuk memperoleh
kenikmatan dan kepuasan seksual. Perangsangan ini dapat dilakukan tanpa alat
bantu ataupun menggunakan suatu objek atau alat, atau kombinasi dari keduanya.
Masturbasi merupakan suatu bentuk autoerotisisme yang paling umum, meskipun hal
tersebut dapat pula dilakukan dengan bantuan orang lain secara bersama (Mutual
Masturbation).
Pada sebuah penelitian terungkap bahwa 95% pria dan 89%
wanita pernah melakukan masturbasi. Masturbasi merupakan tindakan seksual
pertama yang dilakukan oleh sebagian besar pria dan wanita, meskipun lebih
banyak wanita yang telah melakukan sanggama sebelum mereka pernah melakukan
masturbasi. Sebagian besar pria yang melakukan masturbasi cenderung melakukannya
lebih sering dibandingkan wanita, dan mereka cenderung selalu atau biasanya
mengalami orgasme ketika bermasturbasi. Ini adalah perilaku seksual yang paling
umum nomor dua setelah sanggama, bahkan masih saja ada yang melakukan
masturbasi meskipun telah memiliki pasangan seksual tetap. Sebuah survei yang
dilakukan oleh Kinsey pada tahun 2010, mencatat bahwa sebagian besar remaja
berusia di bawah 18 tahun telah melakukan masturbasi. Tercatat, 80 persen
remaja laki-laki dan 59 persen remaja perempuan telah melakukan masturbasi.
Semakin beranjaknya usia, pengakuan ini meningkat. Melewati usia 18 tahun, 92
persen wanita mengakui telah melakukan masturbasi di usia muda.
Lukisan Wegener tentang Masturbasi pada wanita. Sumber: wikipedia |
Seringkali setelah masa bayi, sebagian besar anak-anak
kadangkala menemukan kenikmatan ketika organ genitalnya dirangsang, tetapi
jangan dipahami perilaku ini sebagai "seksual" sebelum mereka
memasuki masa remaja. Selama masa remaja, persentase mereka (baik laki-laki
maupun perempuan) yang melakukan masturbasi meningkat dengan pesat, terutama
pada pria. Sebagian besar orang terus melakukan masturbasi ketika mereka telah
dewasa, dan banyak juga yang melakukannya sepanjang hidup mereka. Kaum wanita
biasanya menggunakan alat untuk melakukan masturbasi, di antaranya menggunakan
timun, terung, maupun alat-alat modern berupa vibrator dan dildo.
Cara masturbasi pada laki-laki dan perempuan umumnya
dilakukan dengan cara menggosok atau mengelus-elus daerah kemaluan dengan
telapak tangan atau jari, dan dimungkinkan juga menggesek-gesekkan kemaluan
mereka pada objek seperti bantal. Organ tubuh lainnya juga dapat merasakan
kenikmatan bermasturbasi dengan cara menyentuh, menggosok, atau mencubit puting
atau organ tubuh lainnya yang peka rangsangan seksual. Laki-laki maupun
perempuan terkadang menggunakan zat pelumas untuk mengintensifkan sensasi saat
masturbasi. Membaca, melihat, mendengar, atau berfantasi hal-hal pornografi
sering digunakan sebagai bumbu tambahan bermasturbasi. Sering kali orang akan
mengingat kenangan dan fantasi selama masturbasi.
Hingga saat ini membicarakan tentang masturbasi masih
menimbulkan pro-kontra. Ada yang mengatakan bahwa masturbasi itu perlu
dilakukan dan menyehatkan namun tak sedikit yang mengangkat dampak buruk dari
masturbasi sehingga melarang untuk melakukannya.
Bagi yang menyatakannya bermanfaat, maka pada wanita,
manfaatnya antara lain:
- Kesehatan serviks, Jika anda pernah mendengar bahwa masturbasi bisa menurunkan risiko kanker prostat pada pria, maka hal yang sama juga berlaku pada wanita. Masturbasi yang dilakukan wanita diketahui berkaitan dengan kesehatan serviks. Ketika serviks membuka saat wanita mengalami orgasme, cairan serviks terdorong keluar. Dan ketika cairan tersebut melewati vagina, cairan tersebut mengeluarkan bakteri jahat yang bisa menyebabkan infeksi.
- Menurunkan stress, Manfaat lain dari masturbasi untuk wanita adalah bisa menurunkan stres dan ketegangan. Penelitian mengungkap bahwa orgasme bisa membuat tubuh mengeluarkan hormon yang ampuh menangkal depresi. Hal ini juga berlaku ketika wanita mengalami orgasme saat melakukan masturbasi.
- Menguatkan otot vagina, Masturbasi bisa membantu wanita menguatkan otot di daerah pelvis dan vagina. Hal ini karena ketika mengalami orgasme dan melakukan masturbasi, bagian uterus akan berkontraksi dan menguatkan otot di sekitar vagina.
- Tidur lebih nyenyak, Penelitian menunjukkan bahwa masturbasi juga bisa membantu mengatasi insomnia. Saat melakukan masturbasi, tubuh memproduksi hormon yang membuat seseorang merasa nyaman dan senang. Hormon ini muncul diikuti dengan hormon oxytocin yang bisa membantu agar Anda cepat terlelap.
- Meningkatkan mood, Masturbasi dilakukan untuk menyenangkan diri sendiri. Dengan begitu, masturbasi bisa meningkatkan mood seseorang. Ketika mengalami orgasme saat masturbasi,tubuh mengeluarkan dopamin yang bisa membuat mood seseorang menjadi lebih baik.
Sedangkan bagi pria, masturbasi tidak hanya untuk memuaskan
hasrat seksual saja, tapi juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
Masturbasi yang sehat bisa mencegah kanker prostat dan tidak akan mengakibatkan
gangguan mental seperti kecanduan seksual dengan pasangan atau gangguan seksual
lainnya. Berikut ini manfaat masturbasi pada pria dewasa:
- Menyegarkan sperma. Dari hasil penelitian diketahui bahwa ejakulasi saat masturbasi bisa membantu menjaga kualitas sperma sebab sperma yang lama akan diganti dengan memproduksi sperma yang lebih segar. Artinya, sperma segar bisa meningkatkan kesuburan pria.
- Mengurangi stres. Menstimulasi tubuh dengan masturbasi bisa mengurangi stres. Saat bermasturbasi, hormon oksitosin dan dopamin akan terbentuk. Kondisi ini bisa menenangkan suasana hati dan membantu seseorang tidur lebih nyenyak.
- Mencegah penyakit menular. Masturbasi sering disebut sebagai praktek seksual yang paling aman. Meski tidak bersentuhan langsung dengan organ genital pasangan, namun pria masih bisa merasakan kepuasan dan tentunya risiko penularan penyakit seksual pun makin sedikit.
- Mengurangi kemungkinan kanker prostat. Hasil studi di Australia tahun 2003 menemukan bahwa pria yang mengalami ejakulasi lebih dari lima kali dalam seminggu berisiko lebih rendah terkena kanker prostat. Masturbasi ibaratnya seperti membilas sistem reproduksi pria dan mencegah berkembangnya sel-sel kanker.
- Sarana latihan seks. Masturbasi juga kerap digunakan sebagai kegiatan berlatih sebelum melakukan hubungan seks yang sebenarnya. Pada wanita, masturbasi bisa membantunya mengenali titik-titik sensitif yang kemudian bisa diberitahukan kepada suami.
Masturbasi sehat secara teratur bahkan bisa juga mencegah
terjadinya ejakulasi dini dan bisa melatih kontrol emosi yang lebih baik.
Namun selain bermanfaat bagi kesehatan ternyata masturbasi
juga bisa menyebabkan kecanduan sehingga bisa berdampak buruk sebagai berikut:
- Impotensi. Gangguan pada saraf parasimpatik bisa mempengaruhi kemampuan otak dalam merespons rangsang seksual. Akibatnya kemampuan ereksi melemah, bahkan dalam tingkat keparahan tertentu bisa menyebabkan impotensi yakni gangguan seksual yang menyebabkan penis tidak bisa berdiri sama sekali.
- Kebocoran katup air mani. Bukan hanya ereksi saja yang terpengaruh oleh kerusakan saraf, kemampuan saluran air mani untuk membuka dan menutup pada waktu yag tepat juga terganggu. Akibatnya sperma dan air mani tidak hanya keluar saat ereksi, lendir-lendir tersebut bisa juga keluar sewaktu-waktu seperti ingus sekalipun penis sedang dalam kondisi lemas.
- Kebotakan. Dampak lain dari ketidakseimbangan hormon yang terjadi jika terlalu sering masturbasi adalah kerontokan rambut. Jika tidak diatasi, lama-kelamaan akan memicu kebotakan atau penipisan rambut pada pria.
- Nyeri punggung dan selangkangan. Kontraksi otot saat mengalami orgasme bisa memicu nyeri otot, terutama di daerah punggung dan selangkangan. Bagi yang melakukannya dengan tangan kosong tanpa pelumas, rasa nyeri juga bisa menyerang penis karena gesekan yang terjadi bisa menyebabkan lecet-lecet.
- Rasa letih sepanjang hari. Setiap kali tubuhnya mengejang karena orgasme, pria akan kehilangan cukup banyak energi karena hampir semua otot akan mengalami kontraksi. Akibatnya jika terlalu sering, pria akan kehilangan gairah untuk beraktivitas dan cenderung akan merasa ngantuk sepanjang hari.
Namun berapa frekuensi masturbasi yang dianggap kecanduan masih juga menjadi bahan perdebatan. Ada yang mengatakan jika lebih dari 7 kali dalam seminggu sudah termasuk kecanduan, namun ada yang menganggap frekuensi tidak masalah selama tidak mempengaruhi kinerja dan hubungan sosial seseorang.
Lukisan masturbasi pria oleh Henri Avil. Sumber: wikipedia |
Lalu, apakah masturbasi bisa mengurangi kejadian PMS?
Jawabannya, ya, jika dilakukan sendiri (bukan mutual masturbation atau
masturbasi bersama) dengan sehat. Salah satunya adalah dengan menjaga
kebersihan diri dan alat yang akan digunakan. Bahkan ada beberapa negara yang
menyarankan agar kaum remajanya melakukan masturbasi. Pada tahun 2009,
pemerintah Inggris bersama dengan Uni Eropa mendorong kaum remaja untuk
melakukan masturbasi setidaknya sekali setiap hari. Masturbasi tidak hanya
dibenarkan secara kesehatan, tetapi juga disebut-sebut membantu mengurangi PMS
dan mencegah kehamilan remaja.
Tapi tentunya, masih banyak hal yang harus dipertimbangkan
sebelum melakukan masturbasi. Salah satunya terkait dengan pandangan agama yang
anda anut. Tanyakan pada pemuka agama anda tentang pandangan agama anda tentang
masturbasi. Tentu tidak nyaman, melakukan masturbasi jika masih diliputi beban rasa
bersalah yang akhirnya akan merusak diri sendiri. Selain itu, coba dipikirkan
kembali, adakah kegiatan lain yang lebih menarik dan lebih bermanfaat untuk dilakukan
selain masturbasi?
Hmm… semuanya kembali pada diri kita masing-masing. Kalau
merasa nyaman, ya silahkan, namun kalau tidak merasa nyaman, sebaiknya jangan
melakukan masturbasi karena dampak masturbasi yang sehat hanya akan tercapai
jika dilakukan dengan perasaan nyaman.
Bacaan: