Tuesday, September 1, 2015

Wahai Laki-Laki Hindarilah Perilaku Beresiko!



Mobile Man with Money? Sumber gambar: www.geeknewsblog.com


Istilah 3M atau MMM seolah lekat dengan dunia penganggulangan HIV dan AIDS serta dunia Kesehatan Reproduksi. Apa lagi kepanjangannya kalau bukan Man, Money, dan Mobile. Atau, sering pula istilah itu digabungkan menjadi satu yaitu Mobile Man with Money. Artinya, laki-laki yang sedang bepergian, entah dalam rangka tugas dari kantor yang berbekal setumpuk SPPD itu, atau memang harus berada di kota atau bahkan negara yang berbeda yang mengharuskannya untuk berada jauh dari keluarga.

Kenapa harus laki-laki? Apakah tidak ada perempuan yang juga bepergian dan tinggal jauh dari keluarga karena tuntutan pekerjaan? Bukankah kesetaraan gender saat ini telah membawa persamaan hak untuk bekerja antara laki-laki dan perempuan? Ternyata, banyak penelitian membuktikan bahwa memang masih laki-laki lah yang berkontribusi paling tinggi terhadap penyebaran infeksi HIV ke orang lain. Dan orang lain itu sebagian besar adalah perempuan!

Istilah 3M sendiri sepertinya mengisyaratkan adanya 3 faktor yang memungkinkan terjadinya penularan HIV yang dibawa oleh laki-laki. Lebih tepatnya tinggal 2 (dua) faktor karena menjadi laki-laki itu sendiri (“man”) sudah memenuhi salah satu faktornya. Tinggallah faktor kedua yaitu “mobile”, yang bisa bermakna laki-laki tersebut sedang bepergian, sedang dalam perjalanan, atau sedang tinggal di suatu tempat untuk waktu cukup lama sementara keluarga berada di tempat atau kota yang lain. Kemudian faktor ketiga yaitu “money”, bukankah ada kata bijak yang menyatakan bahwa akar kejahatan adalah uang? Artinya, tanpa uang tak mungkin “man” bisa membeli seks komersil. Tanpa uang tak akan ada istilah “om-om senang” dan “sugar daddy” atau “boda-boda men” di salah satu negara Afrika. 

Sebenarnya 3 syarat itu sendiri masih kurang jika ingin menularkan HIV. Ada satu syarat lagi yang harus terpenuhi yaitu: keinginan. Tanpa keinginan atau hasrat, tentu 3M tadi tak akan bermakna. Sayangnya, keinginan itu timbulnya cepat karena ada pengaruh eksternal. Apa itu? Minuman dan pertemanan. Dimana laki-laki berkumpul takkan lepas dari omongan tentang pekerjaan dan perempuan. Benarkah? Hmm, mungkin hal ini harus diteliti lebih lanjut. 

Lantas, apa yang dimaksud dengan perilaku beresiko? Bagi laki-laki, jelas perilaku beresiko adalah perilaku yang mendatangkan resiko. Lha, bukankah menjadi laki-laki harus berani menghadapi resiko? Kalau tidak berani menerima resiko, bukan laki-laki dong namanya?

Benar sekali! Dalam kehidupan ini memang banyak resiko yang harus ditanggung oleh laki-laki. Anda adalah kepala keluarga. Anda adalah tiang penyangga keluarga. Anda adalah kebanggaan istri dan anak-anak Anda. Namun, dalam hal penularan HIV dari orang ke orang ada resiko mutlak yang harus Anda hindari. Apa itu? Resiko tertular. Tidak hanya tertular HIV namun juga berbagai penyakit menular seksual lainnya. 

Apa saja penyakit menular yang bisa didapat akibat hubungan seks yang beresiko? Klik saja di web nya Komisi PenanggulanganAIDS Nasional (KPAN) pasti lengkap informasinya. Komisi ini secara teratur mengadakan ajang Pertemuan Nasional (Pernas) yang membahas segala hal yang berkaitan dengan penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia. Tahun ini ada Pernas AIDS V yang menandakan telah kelima kalinya pertemuan nasional itu diadakan. Dari informasi di web tersebut, Anda akan tahu kalau perilaku beresiko itu antara lain: berganti-ganti pasangan seks dan berhubungan seks secara tak aman alias tanpa pelindung. 

Coba bayangkan, sebagai kepala keluarga yang menjadi tiang penyangga dan kebanggaan keluarga, harus merana akibat terkena penyakit menular seksual. Anda bolak-balik sakit dan tidak bisa mencari nafkah untuk keluarga tercinta. Masihkah layak Anda disebut penyangga dan kebanggaan keluarga?

Makanya, hindari perilaku beresiko dengan cara gampang. Bunuh keinginannya! Anda bisa jadi sedang jauh dari keluarga, sedang tugas ke luar kota, dan mempunyai banyak uang dari hasil pekerjaan Anda, tapi jika Anda tak berkeinginan untuk membeli seks komersil tidak masalah kan? Selain itu, supaya tak berkeinginan, kirimkan saja cepat-cepat uang yang Anda hasilkan ke keluarga. Niscaya, keinginan itu akan hilang dengan sendirinya karena salah satu syarat untuk transaksi sudah tidak ada.

Tapi keinginan itu begitu kuat, begitu kata Anda. Seperti ada sesuatu yang menumpuk dan harus dikeluarkan biar lega, lanjut Anda lagi menjelaskan. Belum lagi ada ajakan teman-teman yang tak enak dong untuk ditolak, lanjut Anda lagi berupaya membela diri. Anda ini memang paling bisa memberikan alasan.

Wah, kalau sudah begitu alasan Anda, sudahlah saya angkat tangan saja. Anda silahkan saja berurusan dengan kawan saya. Kondom namanya.