Friday, October 4, 2013

Tanya Jawab Seputar Premenstrual Syndrome



Para pembaca blog Apa Itu HIV dan AIDS, kali ini kita akan mengulas sedikit tentang PMS. Ada banyak pertanyaan tentang PMS atau Premenstrual syndrome yang akan terjawab dalam artikel ini. Selamat membaca!
Premenstrual syndrome (sindrom pramenstruasi) adalah gejala-gejala tidak nyaman yang umumnya dialami oleh seorang perempuan pada hari-hari menjelang terjadinya pendarahan menstruasi.

Biasanya gejala PMS paling lama dialami kurang lebih 7 hari sebelum menstruasi dimulai dan bisa saja berlanjut hingga menstruasi selesai. PMS meliputi gejala fisik dan emosional, seperti jerawat, perut kembung, keletihan, kram perut, sakit di bagian perut atau pinggang, sakit punggung, payudara terasa sakit atau membesar, sakit kepala, sembelit, diare, mengidam makanan, depresi, lekas marah, sulit berkonsentrasi, atau sulit menangani stress.

Apakah wajar jika menstruasi terasa sakit?
Pada dasarnya hal ini wajar, beberapa perempuan merasa sakit seperti kram saat mereka menstruasi. Biasanya rasa sakit ini tidak terlalu parah dan tidak berlangsung terlalu lama. Namun ada sebagian perempuan yang merasakan sakit yang cukup parah sehingga membuat aktivitas mereka terhenti. Jika sakitnya tidak tertahankan, segera hubungilah dokter.

Benarkah perubahan hormon menjelang menstruasi (premenstrual syndrome – PMS) bisa menyebabkan perubahan mood pada perempuan?
Selama ini hormon selalu dikambinghitamkan dan dijadikan dalih pembenaran perubahan mood oleh para perempuan saat menjelang menstruasi. Sebenarnya, walaupun fluktuasi hormon telah menjadi subyek penelitian selama bertahun-tahun, fakta apakah hormon bertanggung jawab terhadap gejala fisik dan psikologis yang disebut premenstrual syndrome (PMS) masih belum diketahui.

Menjelang menstruasi, perempuan memang mengalami sejumlah perubahan fisik dan psikologis, seperti payudara yang semakin melembut, perut yang kembung, mudah tersinggung/ lekas marah, mood buruk, dan gejala lainnya yang menandakan tibanya siklus menstruasi. Akan tetapi, masih merupakan perdebatan apakah semua itu disebabkan oleh fluktuasi hormon, perubahan zat kimia di dalam otak, masalah sosial, masalah emosional yang sudah ada, atau bahkan kombinasi dari ketiganya.

Apa penyebab kram saat menstruasi?
Selama menstruasi, bukaan serviks sedikit meregang untuk memungkinkan endometrium diluruhkan. Peregangan ini diyakini menjadi bagian dari sakit kram yang dialami banyak perempuan. Buktinya adalah kram mereda atau bahkan menghilang setelah mereka melahirkan bayi pertama. Dengan kelahiran normal melalui vagina bukaan serviks kini telah melebar.

Apa peran hormon dalam menstruasi?

Sejak dimulainya pubertas, LH, FSH, estrogen, dan progesterone memiliki peran penting dalam mengatur siklus menstruasi perempuan. Setiap individu memiliki pola hormonnya masing-masing, naik dan turun pada titik yang berbeda pada masing-masing siklus. Walaupun demikian, kesemuanya menghasilkan rantai peristiwa yang bisa diprediksi.

Dua area utama di dalam otak – hypothalamus dan pituitary – melepaskan hormon yang mengendalikan siklus menstruasi. Follicle Stimulating Hormone (FSH) atau hormon perangsang folikel dan Luteinizing Hormone (LH) adalah hormon-hormon primer menstruasi yang dilepaskan oleh suatu sistem dalam tubuh.

Bagaimana cara mengatasi PMS?
  1. Penelitian telah membuktikan bahwa mengkonsumsi 1200 mg kalsium setiaap hari dapat mengurangi hampir setengah dari seluruh gejala menstruasi, termasuk fluktuasi mood, depresi, dan kram saat menstruasi.
  2. Zinc dan Vitamin B dari suplemen makanan juga bisa mengurangi kram dan gejala-gejala lainnya. Namun, dosisnya harus dikonsultasikan dengan dokter agar tidak overdosis.
  3. Olah raga teratur bisa membantu meringankan, atau bahkan menghilangkan gejala PMS yang mengganggu. Misalkan, jalan cepat, jogging, atau berenang.
  4. Pola makan sehat, antara lain mengurangi asupan lemak, gula, garam, daging merah, alkohol, dan kafein; serta meningkatkan asupan karbohidrat kompleks, sayuran hijau, buah-buahan, sereal, and biji-bijian.
  5. Untuk mengatasi rasa sakit ringan saat menstruasi, cobalah mandi dengan air hangat.
  6. Kompreslah bagian perut atau bagian punggung yang terasa sakit dengan botol berisi air hangat.
  7. Minumlah air atau minuman hangat.
  8. Pijatlah perut bagian bawah dengan ringan, buatlah gerakan melingkar dengan ujung jari Anda.
  9. Belajarlah untuk mengendalikan stress dan buatlah tubuh Anda rileks dengan yoga dan meditasi.
  10. Tidurlah dengan cara meringkuk dan lutut menekuk untuk menghindari peregangan otot panggul. Anda bisa menggunakan bantal untuk menekan lembut perut bagian bawah Anda jika itu terasa nyaman. Jika Anda tidur terlentang, sanggalah lutut Anda dengan bantal agar menekuk.
  11. Alat kontrasepsi oral bisa membantu mengurangi atau bahkan menghilangkan gejala PMS bagi sejumlah perempuan tapi terkadang memiliki efek samping bagi perempuan-perempuan lainnya. Jadi sebaiknya hal ini dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
  12. Jika kram memburuk, minumlah obat penghilang rasa sakit, seperti ibuprofen atau paracetamol.

Disarikan dari: Merawat & Menjaga Kesehatan Seksual Perempuan, Tanya-Jawab Lengkap Seputar Kesehatan Seksual Perempuan. Sri Noor Verawaty, Liswidyawati Rahayu, S.Si. Penerbit Grafindo.